Sabtu, 03 Juni 2017

PTK BAHASA INDONESIA SD

PTK BAHASA INDONESIA SD

Cuma 350ribu sampai-500ribu. 


Hubungi Kami di 081222940294 (SMS/WA)

 

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1 Metode Mengajar
A.A. Gede Agung (1999 : 1) mengatakan “metode berasal dari kata methodos. Secara etimologis metodos berasal dari kata metha artinya dilalui dan thodos artinya jalan. Metode adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan”.
Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Di dalam dunia pendidikan terdapat berbagai jenis metode yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan di dalam kegiatan belajar mengajar.
“Metode mengajar adalah kegiaran guru untuk mencapai tujuan tertentu” (Nasution, 1982 : 43). Dalam proses pembelajaran guru melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendapat tersebut juga didukung oleh Syaiful Bahri Djamalah dan Aswan Zain (1995 : 53) yang mengatakan bahwa metode mengajar adalah ”strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan”.
Menurut Nana Sudjana (1989 : 76) metode mengajar adalah “cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pelajaran” Guru dan siswa mengadakan hubungan pada saat pembelajaran. Hendaknya guru menggunakan cara-cara yang tepat supaya terjadi hubungan yang kondusif sehingga tujuan tercapai.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah suatu cara yang harus ditempuh atau dilalui di dalam menyampaikan suatu materi untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu situasi pendidikan atau pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Download ptk bahasa indonesia kelas 5 Wujud interaksi pengajaran melalui beberapa pendekatan menghendaki adanya pertimbangan yang kuat atas keunikan dan keragaman peserta didik. Seorang guru sudah barang tentu dituntut kemampuannya untuk menggunakan berbagai metode mengajar secara bervariasi. Metode mengajar merupakan cara-cara yang ditempuh guru unuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan.
2.1.2 Jenis-Jenis Metode Mengajar
Jenis-jenis metode mengajar menurut Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain (1995 : 93) adalah 1) Metode Proyek yaitu metode pengajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah dan dipecahkan secara keseluruhan dan bermakna, 2) metode eksprimen yaitu cara penyajian pelajaran melalui percobaan, 3) metode tugas, yaitu cara penyajian pelajaran melalui percobaan, 4) metode penugasan latihan yaitu memberian pertanyaan problematic kepada siswa untuk dibahas dan dipecahkan bersama, 5) metode sosiodrama yang dilakukan dengan cara mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial, 6) metode demonstrasi yaitu cara penyajian pelajaran dengan cara meragakan kepada siswa tentang suatu proses disertai penjelasan lisan, 7) metode problem solving dimana siswa mencari jalan keluar dari suatu masalah, metode karyawisata dengan mengajak siswa meninjau obyek tertentu, 9) metode tanya jawab dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, 10) metode latihan yang digunakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, 11) metode ceramah yang digunakan untuk menyampaikan keterangan/informasi/uraian tentang sesuatu secara lisan.
Nana Sudjana (1987 : 76) menambahkan lagi 5 jenis metode mengajar yaitu 1) metode simulasi yang dilakukan melalui perbuatan yang bersifat pura-pura, 2) metode survai masyarakat yaitu cara memperoleh informasi dengan jalan observasi dan komunikasi langsung, 3) metode piersource person (manusia sumber) yaitu dengan mendatangkan orang luar yang mempunyai keahlian sumber, 4) metode sistem regu yaitu cara mengajar dimana sebuah kelompok siswa diajar oleh 2 orang guru atau lebih, 5) metode kerja kelompok yaitu guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok.
“Diantara sekian banyak metode mengajar yang dikenal guru, ada 10 metode mengajar yaitu “metode ceramah, Tanya jawab, penugasan latihan, kerja kelompok pemberian tugas, demonstrasi, ekperimen, simulasi, inkuiri dan metode pengajaran unit/ pembelajaran teroadu” (Mulyani Sumantri dan Johan Permana, 1998/1999 : 134).
Dari beberapa jenis metode tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan akan dapat tercapai dengan baik sangatlah tergantung pada tepat tidaknya guru tersebut menggunakan metode pada mata pelajaran tertentu. Tujuan-tujuan pendidikan pembelajaran dan jenis mata pelajaran menentukan metode apa sebaiknya digunakan. Setiap mata pelajaran tertentu mempunyai metode tertentu sesuai dengan kekhususan mata pelajaran tersebut. Oleh sebab itu guru hendaknya dapat menentukan metode apa yang paling efisien bagi pelajarannya sehingga tujuan pengajaran tercapai secara baik.
Perlu diketahui bahwa tidak ada satupun metode yang dapat dianggap lebih sempurna dari pada yang lain. Masing-masing metode memunyai keunggulan dan kekurangannya. Karena itu dalam proses pembelajaran dapat digunakan lebih dari satu metode. Dalam penelitian ini metode yang dikaji dibatasi hanya pada metode tugas dan latihan. Contoh ptk bahasa indonesia kelas 5 pdf
2.1.3 Metode Tugas
Metode ini sangat cocok diberikan untuk mengimbangi bahan pelajaran yang sangat banyak sementara waktu sedikit.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 96) mengatakan bahwa “metode tugas adalah cara penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar bisa melakukan kegiatan belajar”. Masalah tugas yang dilakukan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah di perpustakaan, di bengkel, di Laboratorium, di rumah siswa atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Tugas tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara berkelompok
Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis, karena itu tugas sangat banyak macamnya, tergantung pada tujuan yang akan dicapai, seperti tugas meneliti, menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas di laboratorium dan lain-lain. Menurut Nana Sudjana (1987 : 81) mengatakan ada beberapa langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas yaitu :
a. Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbang-kan
1. Tujuan yang akan dicapai
2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut
3. Sesuai dengan kemampuan siswa
4. Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa
5. Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut
b. Langkah Pelaksanaan Tugas
1. Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru
2. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja
3. Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri tidak menyuruh orang lain
4. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik
c. Mempertanggung jawabkan tugas
Hal yang harus dikerjakan adalah :
1. Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apad yang telah dikerjakannya
2. Ada Tanya jawab/penugasan latihan kelas
3. Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 98) mengatakan metode tugas mempunyai kelebihan dan kekurangan adalah sebagai berikut :
1. Kelebihannya :
a) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual/ kelompok
b) Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar penugasan guru
c) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa
2. Kekuranganya
a) Siswa sulit dikontrol apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain
b) Khusus untuk tugas kelompok yang aktif mengerjakan dan menyelesaian adalah anggota tertentu saja. Sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik
c) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
d) Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa
Melihat kelebihan dan kekurangan dari metode tugas tersebut, bila dikaitkan dengan nilai siswa sangatlah mendukung. Dengan metode tugas akan bisa membangkitkan semangat belajar siswa, mandiri, bertanggung jawab dan penuh kreatif, hal ini akan bisa memcapai nilai yang baik. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1998/1999 :151) mengatakan ”metode tugas mempunyai kekuatan dan keterbatasan, yaitu sebagai berikut”.
1. Kekuatan metode tugas :
a) Membuat peserta didik aktif belajar
b) Merangsang peserta didik belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru maupun pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah
c) Mengembangkan kemandirian peserta didik
d) Lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas pandangan tentang apa yang dipelajari
e) Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari mengolah sendiri informasi dan komunikasi
f) Membuat peserta didik dan bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan bervariasi
g) Membina tanggung jawab dan disiplin siswa
h) Mengembangkan kreativitas peserta didik
2. Keterbatasan metode tugas
a) Sulit mengontrol peserta didik apakah belajar sendiri atau dikerjakan orang lain
b) Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta didik
c) Tugas yang monoton dapat membosankan peserta didik
d) Tugas yang banyak sering dapat membuat beban dan keluhan peserda didik
e) Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau peserta didik yang rajin dan pintar.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penggunaan metode penugasan adalah untuk merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok.
Setelah Tanya jawab atau ceramah diketahui bahan-bahan yang perlu mendapatkan penekanan dan harus dikuasai peserta didik oleh karena itu guru memberikan tugas dengan alasan agar peserta didik dapat belajar sendiri atau berkelompok mencari pengayaan atau sebagai tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya. Metode penugasan menjadi salah satu cara penyampaian pengajaran untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban-jawaban atau tugas yang diberikan guru.
2.1.4 Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan.
Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahaini karakteritik metode ini Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 108) mengatakan kelebihan dan kekurangan metode latihan adalah sebagai berikut :
a) Kelebihan Metode Latihan
1. Untuk memperoleh kecakapan motoris seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat dan terampil menggunakan alat olahraga
2. Untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda dll.
3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan symbol membaca peta dan sebagainya
4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan
5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya
6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang komplek, ruinit, menjadi lebih otomatis
b) Kelemahan Metode Latihan
1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian
2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah dan membosankan
4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis
5. Dapat menimbulkan verbalisme
Melihat kelebihan dan kekurangan dari metode latihan tersebut , bila dikaitkan dengan keaktifan dan nilai siswa sangatlah mendukung. Dengan metode latihan akan tertanam kebiasaan-kebiasaan yang baik pada diri siswa.
Penggunaan metode tugas biasanya diberikan pada saat guru selesai memberikan materi pelajaran kepada siswa, ada kalanya timbul suatu persoalan/ masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara lisan melalui ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode tugas sebagai jalan keluarnya baik tugas-tugas individu maupun tugas kelompok, sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik.
2.1.5 Ragam Karangan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Seperti kita ketahui, karangan dapat disajikan dalam 5 bentuk yaitu : diskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Masing-masing bentuk itu tidak selalu dapat berdiri sendiri. Penanaman ragamsuatu karangan lebih didasarkan atau corak yang paling doininan pada karangan tersebut.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar