PTK BAHASA INDONESIA SD
Cuma 350ribu sampai-500ribu.
Hubungi Kami di 081222940294 (SMS/WA)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1 Metode Mengajar
A.A. Gede Agung (1999 : 1) mengatakan “metode berasal dari kata
methodos. Secara etimologis metodos berasal dari kata metha artinya
dilalui dan thodos artinya jalan. Metode adalah jalan atau cara yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan”.
Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Di dalam dunia pendidikan terdapat berbagai jenis
metode yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan di dalam kegiatan
belajar mengajar.
“Metode mengajar adalah kegiaran guru untuk mencapai tujuan tertentu”
(Nasution, 1982 : 43). Dalam proses pembelajaran guru melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pendapat tersebut juga didukung oleh Syaiful Bahri Djamalah
dan Aswan Zain (1995 : 53) yang mengatakan bahwa metode mengajar adalah
”strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang
diharapkan”.
Menurut Nana Sudjana (1989 : 76) metode mengajar adalah “cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pelajaran” Guru dan siswa mengadakan hubungan pada saat
pembelajaran. Hendaknya guru menggunakan cara-cara yang tepat supaya
terjadi hubungan yang kondusif sehingga tujuan tercapai.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode
mengajar adalah suatu cara yang harus ditempuh atau dilalui di dalam
menyampaikan suatu materi untuk mencapai tujuan instruksional yang telah
ditetapkan. Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan
antara guru dengan peserta didik dalam suatu situasi pendidikan atau
pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Download ptk bahasa
indonesia kelas 5 Wujud interaksi pengajaran melalui beberapa pendekatan
menghendaki adanya pertimbangan yang kuat atas keunikan dan keragaman
peserta didik. Seorang guru sudah barang tentu dituntut kemampuannya
untuk menggunakan berbagai metode mengajar secara bervariasi. Metode
mengajar merupakan cara-cara yang ditempuh guru unuk menciptakan situasi
pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran
proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan.
2.1.2 Jenis-Jenis Metode Mengajar
Jenis-jenis metode mengajar menurut Syaiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain
(1995 : 93) adalah 1) Metode Proyek yaitu metode pengajaran yang
bertitik tolak dari suatu masalah dan dipecahkan secara keseluruhan dan
bermakna, 2) metode eksprimen yaitu cara penyajian pelajaran melalui
percobaan, 3) metode tugas, yaitu cara penyajian pelajaran melalui
percobaan, 4) metode penugasan latihan yaitu memberian pertanyaan
problematic kepada siswa untuk dibahas dan dipecahkan bersama, 5) metode
sosiodrama yang dilakukan dengan cara mendramatisasikan tingkah laku
dalam hubungannya dengan masalah sosial, 6) metode demonstrasi yaitu
cara penyajian pelajaran dengan cara meragakan kepada siswa tentang
suatu proses disertai penjelasan lisan, 7) metode problem solving dimana
siswa mencari jalan keluar dari suatu masalah, metode karyawisata
dengan mengajak siswa meninjau obyek tertentu, 9) metode tanya jawab
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, 10) metode latihan yang
digunakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, 11) metode
ceramah yang digunakan untuk menyampaikan keterangan/informasi/uraian
tentang sesuatu secara lisan.
Nana Sudjana (1987 : 76) menambahkan lagi 5 jenis metode mengajar yaitu
1) metode simulasi yang dilakukan melalui perbuatan yang bersifat
pura-pura, 2) metode survai masyarakat yaitu cara memperoleh informasi
dengan jalan observasi dan komunikasi langsung, 3) metode piersource
person (manusia sumber) yaitu dengan mendatangkan orang luar yang
mempunyai keahlian sumber, 4) metode sistem regu yaitu cara mengajar
dimana sebuah kelompok siswa diajar oleh 2 orang guru atau lebih, 5)
metode kerja kelompok yaitu guru memberikan tugas kepada siswa untuk
dikerjakan secara berkelompok.
“Diantara sekian banyak metode mengajar yang dikenal guru, ada 10 metode
mengajar yaitu “metode ceramah, Tanya jawab, penugasan latihan, kerja
kelompok pemberian tugas, demonstrasi, ekperimen, simulasi, inkuiri dan
metode pengajaran unit/ pembelajaran teroadu” (Mulyani Sumantri dan
Johan Permana, 1998/1999 : 134).
Dari beberapa jenis metode tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan pendidikan akan dapat tercapai dengan baik sangatlah tergantung
pada tepat tidaknya guru tersebut menggunakan metode pada mata pelajaran
tertentu. Tujuan-tujuan pendidikan pembelajaran dan jenis mata
pelajaran menentukan metode apa sebaiknya digunakan. Setiap mata
pelajaran tertentu mempunyai metode tertentu sesuai dengan kekhususan
mata pelajaran tersebut. Oleh sebab itu guru hendaknya dapat menentukan
metode apa yang paling efisien bagi pelajarannya sehingga tujuan
pengajaran tercapai secara baik.
Perlu diketahui bahwa tidak ada satupun metode yang dapat dianggap lebih
sempurna dari pada yang lain. Masing-masing metode memunyai keunggulan
dan kekurangannya. Karena itu dalam proses pembelajaran dapat digunakan
lebih dari satu metode. Dalam penelitian ini metode yang dikaji dibatasi
hanya pada metode tugas dan latihan. Contoh ptk bahasa indonesia kelas 5 pdf
2.1.3 Metode Tugas
Metode ini sangat cocok diberikan untuk mengimbangi bahan pelajaran yang sangat banyak sementara waktu sedikit.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 96) mengatakan bahwa
“metode tugas adalah cara penyajian bahan dimana guru memberikan tugas
tertentu agar bisa melakukan kegiatan belajar”. Masalah tugas yang
dilakukan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah di
perpustakaan, di bengkel, di Laboratorium, di rumah siswa atau dimana
saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
Tugas tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari
itu. Tugas merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual
maupun secara berkelompok
Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis, karena
itu tugas sangat banyak macamnya, tergantung pada tujuan yang akan
dicapai, seperti tugas meneliti, menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas
di laboratorium dan lain-lain. Menurut Nana Sudjana (1987 : 81)
mengatakan ada beberapa langkah-langkah yang harus diikuti dalam
penggunaan metode tugas yaitu :
a. Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbang-kan
1. Tujuan yang akan dicapai
2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut
3. Sesuai dengan kemampuan siswa
4. Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa
5. Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut
b. Langkah Pelaksanaan Tugas
1. Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru
2. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja
3. Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri tidak menyuruh orang lain
4. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik
c. Mempertanggung jawabkan tugas
Hal yang harus dikerjakan adalah :
1. Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apad yang telah dikerjakannya
2. Ada Tanya jawab/penugasan latihan kelas
3. Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 98) mengatakan
metode tugas mempunyai kelebihan dan kekurangan adalah sebagai berikut :
1. Kelebihannya :
a) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual/ kelompok
b) Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar penugasan guru
c) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa
2. Kekuranganya
a) Siswa sulit dikontrol apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain
b) Khusus
untuk tugas kelompok yang aktif mengerjakan dan menyelesaian adalah
anggota tertentu saja. Sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi
dengan baik
c) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
d) Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa
Melihat kelebihan dan kekurangan dari metode tugas tersebut, bila
dikaitkan dengan nilai siswa sangatlah mendukung. Dengan metode tugas
akan bisa membangkitkan semangat belajar siswa, mandiri, bertanggung
jawab dan penuh kreatif, hal ini akan bisa memcapai nilai yang baik.
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1998/1999 :151) mengatakan
”metode tugas mempunyai kekuatan dan keterbatasan, yaitu sebagai
berikut”.
1. Kekuatan metode tugas :
a) Membuat peserta didik aktif belajar
b) Merangsang
peserta didik belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru maupun pada
saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah
c) Mengembangkan kemandirian peserta didik
d) Lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas pandangan tentang apa yang dipelajari
e) Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari mengolah sendiri informasi dan komunikasi
f) Membuat peserta didik dan bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan bervariasi
g) Membina tanggung jawab dan disiplin siswa
h) Mengembangkan kreativitas peserta didik
2. Keterbatasan metode tugas
a) Sulit mengontrol peserta didik apakah belajar sendiri atau dikerjakan orang lain
b) Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta didik
c) Tugas yang monoton dapat membosankan peserta didik
d) Tugas yang banyak sering dapat membuat beban dan keluhan peserda didik
e) Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau peserta didik yang rajin dan pintar.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
penggunaan metode penugasan adalah untuk merangsang anak untuk aktif
belajar baik secara individual maupun kelompok.
Setelah Tanya jawab atau ceramah diketahui bahan-bahan yang perlu
mendapatkan penekanan dan harus dikuasai peserta didik oleh karena itu
guru memberikan tugas dengan alasan agar peserta didik dapat belajar
sendiri atau berkelompok mencari pengayaan atau sebagai tindak lanjut
dari kegiatan sebelumnya. Metode penugasan menjadi salah satu cara
penyampaian pengajaran untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban-jawaban atau tugas yang diberikan guru.
2.1.4 Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga
sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain
itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan,
ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak
dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan.
Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya
tidak salah bila memahaini karakteritik metode ini Menurut Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 108) mengatakan kelebihan dan
kekurangan metode latihan adalah sebagai berikut :
a) Kelebihan Metode Latihan
1. Untuk
memperoleh kecakapan motoris seperti menulis, melafalkan huruf,
kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat dan terampil menggunakan alat
olahraga
2. Untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda dll.
3. Untuk
memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan
huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan symbol membaca peta dan sebagainya
4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan
5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya
6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang komplek, ruinit, menjadi lebih otomatis
b) Kelemahan Metode Latihan
1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian
2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah dan membosankan
4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis
5. Dapat menimbulkan verbalisme
Melihat kelebihan dan kekurangan dari metode latihan tersebut , bila
dikaitkan dengan keaktifan dan nilai siswa sangatlah mendukung. Dengan
metode latihan akan tertanam kebiasaan-kebiasaan yang baik pada diri
siswa.
Penggunaan metode tugas biasanya diberikan pada saat guru selesai
memberikan materi pelajaran kepada siswa, ada kalanya timbul suatu
persoalan/ masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan
secara lisan melalui ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode
tugas sebagai jalan keluarnya baik tugas-tugas individu maupun tugas
kelompok, sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik.
2.1.5 Ragam Karangan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Seperti kita ketahui, karangan dapat disajikan dalam 5 bentuk yaitu :
diskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Masing-masing
bentuk itu tidak selalu dapat berdiri sendiri. Penanaman ragamsuatu
karangan lebih didasarkan atau corak yang paling doininan pada karangan
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar