PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN KELAS
Cuma 350ribu sampai-500ribu.
Hubungi Kami di 081222940294 (SMS/WA)
A. Subjek Penelitian
1.
Lokasi dan Waktu.
Penelitian
ini dilaksanakan di SD Negeri 1 .
Kecamatan ., Kabupaten ., Tahun Pelajaran 2009/2010.
Pelaksanaannya
dilakukan dalam 2 tahap yaitu:
a.
Siklus
I
1)
Pertemuan
1 : dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Maret 2010.
2)
Pertemuan
2 : dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 Maret 2010.
b.
Siklus
II
1) Pertemuan 1 : dilaksanakan pada
hari Senin tanggal 22 Maret 2010.
3)
Pertemuan
2 : dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Maret 2010.
2.
Mata Pelajaran dan Kelas
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia aspek mendengarkan pada siswa kelas I semester 2 SD Negeri 1
. Kecamatan . Kabupaten . tahun
pelajaran 2009/2010.
3.
Karakteristik Siswa
a.
Jumlah siswa keseluruhan 27 siswa.
b.
Jumlah
siswa laki-laki 14 siswa.
c.
Jumlah siswa perempuan 13 siswa.
d.
Minat
dan semangat belajar siswa rendah.
e.
Kondisi ekonomi orang tua siswa ekonomi lemah.
f.
Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai buruh
pabrik, bekerja seharian, berangkat pagi pulang malam, sehingga siswa tidak
mendapat perhatian dari orang tua.
B.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini hádala siswa kelas 1 SD Negeri 1 . .,
teman sejawat sebagai pengamat dan peneliti.
C.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dengan menggunakan model observasi dan model tes.
Data diperoleh dengan observasi yang dilengkapi dengan lembar pengamatan dan
diskriptif.
Data penelitian yang peneliti kumpulkan adalah :
1. Tabel pengamatan partisipasi
dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas.
2. Tabel analisis perolehan nilai
hasil ulangan harian.
Instrumen penelitian yang
digunakan oleh peneliti sebagai berikut :
1.
Rencana Pembelajaran
(RP)
Rencana pembelajaran yang
penulis susun sesuai dengan pendekatan dan metode pembelajaran..
2.
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswa disusun
untuk mengetahui rata-rata tingkat aktivitas siswa, dan dilaksanakan tiap-tiap
pertemuan.
3.
Lembar observasi guru
Lembar observasi guru disusun untuk mengetahui rata-rata
tingkat aktivitas guru dalam proses pembelajaran, dan dilaksanakan tiap-tiap
siklus.
4.
Lembar kerja siswa
(LKS)
Lembar kerja siswa disusun dan diberikan kepada siswa untuk
melatih ketrampilan dalam menyelesaikan bentuk-bentuk soal-soal cerita, selain
itu digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menyelesaikan
soal.
5.
Tes akhir
Tes akhir dilaksanakan pada tiap-tiap akhir siklus, yaitu
pada pertemuan keempat untuk siklus satu dan pertemuan kedelapan untuk siklus
kedua. Hasil dari tes akhir ini digunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan
belajar.
D.
Indikator Keberhasilan
Sebagai tolok ukur (kriteria) keberhasilan tindakan kelas ini berhasil
bila:
1. Minimal rata-rata aktivitas
siswa 70%.
2. Rata-rata aktivitas guru lebih
dari 80%.
3. Minimal 80% dari siswa telah
mencapai nilai 6 atau lebih untuk rentang nilai ideal 0 sampai 10. Hal ini
didasarkan pada hasil belajar konsep pengukuran tahun sebelumnya yaitu 5,5.
Apabila tiga hal tersebut di atas belum terpenuhi, maka harus diadakan
program perbaikan, sesuai dengan hasil yang diperoleh. Maksudnya bila aktivitas
siswa dan guru kurang memenuhi tolok ukur maka diulang sampai memenuhi, dan
untuk perbaikan nilai siswa yang memperoleh nilai kurang dari 6 jika jumlahnya
sedikit yaitu 20%, maka diadakan program perbaikan secara individual dengan
pemberian tugas rumah atau pekerjaan rumah (PR). Namun bila yang memperoleh
nilai kurang dari 6 jumlahnya masih banyak, yaitu lebih dari 20% maka
dilanjutkan siklus berikutnya.
E. Prosedur Penelitian
1.
Siklus I
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
peneliti mencoba melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam pelaksanaannya penelitian ini terdiri dari 2
siklus. Masing-masing siklus terdiri dari Rencana, Pelaksanaan,
Pengamatan/Pengumpulan data/Instrumen dan Refleksi.
a.
Rencana
1)
Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah
peneliti dibantu oleh teman sejawat dan superior untuk mengungkap dan
menperjelas permasalahan yang peneliti hadapi untuk dijadikan jalan pemecahan
yang tepat.
2)
Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan
mengganti dongeng pada awal pembelajaran dengan dongeng yang lebih diminati
oleh siswa.
3)
Menyusun lembar observasi dalam mengobservasi
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada aspek motivasi,
keaktifan, kerjasama.
4)
Merancang tes formatif.
b.
Pelaksanaan
Prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus I, meliputi :
1)
Merencanakan, meliputi
a)
Mengidentifikasi masalah
b)
Menganalisis dan merumuskan masalah
c)
Merencanakan perbaikan
2)
Melakukan tindakan
3)
Megamati
4)
Melakukan refleksi
Untuk mengumpulkan data dan permasalahan serta
masukan dalam perbaikan pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang pengamat
yang disebut teman sejawat.
Adapun dalam pelaksanaan pembelajaran/kegiatan
belajar mengajar meliputi prosedur sebagai berikut : pra-kegiatan, kegiatan
awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Pada kegitan perbaikan pembelajaran siklu
I seluruh hipotesis tindakan dilaksanakan secara terpadu, pada akhir siklus
pertama hasilnya dianalisis baik yang berupa keberhasilan maupun kegagalan sebagai
bahan perkembangan untuk memperbaiki perlakuan yang akan diberikan pada siklus
II, demikian seterusnya direncanakan berdasarkan analisis/refleksi pada siklus
sebelumnya.
c.
Pengamatan/pengumpulan data/instrument
Data penelitian ini diambil dengan pengamatan/pengumpulan
data/instrument dengan menggunakan lembar observasi berisi tentang tugas yang
dilaksanakan siswa yang meliputi mendongeng kepada teman sebangku, kesungguhan
dalam mendongeng, latihan mendongeng dengan inisiatif sendiri.
Angket digunakan untuk mencari informasi pelaksanaan
pembelajaran yang berisi kesukaan belajar, kepahaman materi, penggunaan alat
pembelajaran, bimbingan guru terhadap siswa, penampilan guru dalam mengajar.
Guru sebagai subyek penelitian terlibat langsung
dalam planning, acting, observing dan reflecting tindakan-tindakan yang
diberikan.
d.
Refleksi
Refleksi pada siklus I untuk mengungkapkan
keberhasilan maupun untuk mengungkapkan kelemahan pembelajaran, metode
mendongeng dengan menggunakan media berupa boneka, digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II.
2.
Siklus II
b.
Rencana
Berdasarkan refleksi siklus I peneliti akan
memfokuskan penelitian pada pembelajaran guru mendongeng menggunakan media
peraga berupa boneka dipadu metode lebah berdengung/mendongeng bebas.
Adapun prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran
secara garis besar sebagai berikut :
1)
Mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya sebagai
kegiatan awal.
2)
Guru mendongeng di depan kelas dengan gerakan dan mimik
yang meyakinkan serta dengan menggunakan alat peraga berupa boneka, sambil
mendengarkan siswa mencatat hal-hal penting yang belum dipahami siswa.
3)
Siswa
menanyakan hal-hal penting dalam dongeng yang belum mereka pahami.
4)
Guru melakukan tanya jawab tentang isi cerita.
5)
Siswa diberi kesempatan untuk mendongeng kepada teman
sebangku dengan metode lebah berdengung (mendongeng bebas dengan suara jelas)
6)
Guru bersama siswa mengulas cara mendongeng yang baik.
7)
Guru
mengevaluasi secara lesan (mendongeng di depan kelas)
c.
Pelaksanaan
Prosedur penelitian tindakan
kelas pada siklus II, meliputi :
1)
Merencanakan, meliputi
a)
Mengidentifikasi masalah
b)
Menganalisis dan merumuskan masalah
c)
Merencanakan perbaikan
2)
Melakukan tindakan
3)
Mengamati
4)
Melakukan refleksi
Untuk mengumpulkan data dan permasalahan serta masukan dalam perbaikan
pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang pengamat yang disebut teman sejawat.
Adapun dalam pelaksanaan pembelajaran/ kegiatan belajar mengajar meliputi
prosedur sebagai berikut : pra-kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan
akhir. Pada kegitan perbaikan pembelajaran siklus II seluruh hipotesis tindakan
dilaksanakan secara terpadu, pada akhir siklus kedua hasilnya dianalisis untuk
direfleksi
d.
Pengamatan/pengumpulan data/instrument
Data penelitian ini diambil dengan
pengamatan/pengumpulan data/instrument dengan menggunakan lembar observasi
berisi tentang tugas yang dilaksanakan siswa yang meliputi mendongeng dengan
teman sebangku, kesungguhan dalam mendongeng, latihan mendongeng dengan
inisiatif sendiri dan bimbingan guru.
Angket digunakan untuk mencari informasi pelaksanaan
pembelajaran yang berisi kesukaan belajar, kepahaman materi, penggunaan alat
pembelajaran, bimbingan guru terhadap siswa, penampilan guru dalam mengajar.
Guru sebagai subyek penelitian terlibat langsung dalam
planning, acting, observing dan reflecting tindakan-tindakan yang
diberikan.
e.
Refleksi
Refleksi pada siklus II untuk mengungkapkan
keberhasilan maupun untuk mengungkapkan kelemahan pembelajaran, guru mendongeng
dengan menggunakan media boneka dengan dipadu metode lebah berdengung,
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus
selanjutnya atau dihentikan.