Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bahasa Indonesia SD Kelas 1 Semester 2
Cuma 350ribu sampai-500ribu.
Hubungi Kami di 081222940294 (SMS/WA)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan
dunia pendidikan memiliki sistem yang relevan dengan pembangunan, baik fisik
maupun mental. Adaptasi dan antisipasi terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dibina secara sistematik dan berkesinambungan.
Dengan demikian untuk memecahkan masalah
harus dimulai dengan peningkatan
dan pemerataan kualitas tenaga pengajar
dipendidikan dasar.
Pendidikan merupakan wahana pokok bagi pengembangan
kualitas sumber daya manusia, karena itu upaya peningkatan mutu pendidikan
dasar perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Lebih-lebih sekolah dasar
yang merupakan pondasi bagi seluruh jenjang pendidikan.
Pada awal pembelajaran bahasa Indonesia aspek
mendengarkan di kelas I SD Negeri 1 .,
Kecamatan ., Kabupaten . tahun pelajaran 2009/2010, menemui beberapa
hambatan. Penyebab-penyebabnya dapat berasal dari siswa, guru, serta sarana
yang kurang memadai.
Pada pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia pada
aspek mendengarkan di kelas I semester 2 di SD Negeri 1 ., Kecamatan . Kabupaten . tahun 2009/2010
mengalami kegagalan. Hal ini ditunjukkan dari 27 siswa hanya 4 orang siswa yang mencapai nilai di atas
75 sehingga presentase ketuntasan belajar hanya 14,8 %. Oleh karena itu penulis bermaksud memperbaikinya melalui
Penelitian Tindakan Kelas.
B. Identifikasi Masalah
Dari pembelajaran mendongeng ini dapat
diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut :
- Guru saat mendiskripsikan benda sekitar kurang menarik.
- Guru mendongeng tentang kerajaan yang kurang diminati oleh siswa.
- Saat mendongeng guru tidak menggunakan media yang dapat menarik siswa.
- Guru mendongeng dengan suara kurang menarik perhatian siswa.
- Siswa mendengarkan tapi kurang antusias.
- Siswa tidak dapat menceritakan dongeng yang telah didengarnya dari guru kepada temannya.
- Setelah mendengarkan guru mendongeng siswa tidak dapat menyebutkan isi dongeng.
Semua data yang didapat di atas dapat diperbaiki melalui penelitian
tindakan kelas.
C. Analisis Masalah
Dari masalah di atas peneliti
menganalisis bahwa masalah yang perlu ditangani lebih dahulu adalah mengganti
dongeng tentang kerajaan sebelum perbaikan dengan dongeng yang lebih menarik
perhatian anak, seperti dongeng tentang binatang serta pemilihan pendekatan dan
metode pembelajaran yang lebih tepat yaitu pendekatan komunikatif dan metode
lebah berdengung.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
analisis masalah tersebut di atas maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut : Bagaimana cara menerapkan pendekatan komunikatif dan metode
lebah berdengung untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia aspek mendengarkan pada siswa kelas I semester 2 SD Negeri 1 ., Kecamatan ., Kabupaten . tahun pelajaran
2009/2010?
E. Tujuan Perbaikan
Penulis melakukan penelitian tindakan
kelas ini dengan tujuan untuk :
1.
Mendeskripsikan
pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek
mendengarkan.
2.
Mendeskripsikan
metode lebah berdengung dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek mendengarkan.
3.
Mendeskripsikan/menganalisis
dampak penggunaan pendekatan komunikatif dan metode lebah berdengung dalam
pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek
mendengarkan.
F. Manfaat Perbaikan
Adapun manfaat penelitian tindakan kelas yang
dilakukan oleh peneliti dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini adalah :
1.
Bagi siswa :
Siswa dapat meningkat pemahamannya, sehingga hasil
ketuntasan belajar siswa meningkat.
2.
Bagi
guru :
a.
Menemukan permasalahan yang terjadi pada saat proses
belajar mengajar.
b.
Merumuskan pemecahan masalah pembelajaran yang muncul.
c.
Menyusun rencana perbaikan pembelajaran.
d.
Dapat mengukur sampai sejauh mana materi yang diajarkan
telah dikuasai oleh siswa.
e.
Untuk
mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam menyampaikan materi pelajaran pada
siswa.
f.
Dapat
menentukan cara yang paling efektif dalam mengatasi permasalahan yang terjadi
selama pelaksanaan proses belajar mengajar.
g.
Melaksanakan
perbaikan pembelajaran yang telah direncanakan.
h.
Melaporkan hasil perbaikan pembelajaran.
3.
Bagi
Institusi Pendidikan :
a.
Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar
mengajar.
b.
Sebagai bahan diskusi dalam kegiatan Kelompok Kerja
Guru (KKG) di wilayah kerja penelti.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
TINDAKAN
A. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD)
Bahasa adalah alat komunikasi antar
anggota masyarakat yang berupa suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
dan mengandung makna. Bahasa memeiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sisial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis
dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahsa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
B.
Pendekatan Komunikatif dan Metode Lebah
Berdengung
1.
Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif adalah suatu
pendekatan yang bertujuan untuk membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan
pembelajaran bahasa. Pendekatan komunikatif juga mengembangkan
prosedur-prosedur bagi pembelajaran empat ketrampilan berbahasa (menyimak,
membaca, berbicara dan menulis), mengakui dan menghargai saling ketergantungan
bahasa.
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
dengan pendekatan komunikatif adalah membentuk kemampuan komunikatif siswa
dalam menggunakan bahasa Indonesia yang mencakup empat ketrampilan, baik
menyimak, membaca, menulis maupun berbicara.
Ada
beberapa bentuk variasi yang bisa dilakukan oleh guru sehubungan dengan
penampilannya dalam kegiatan pembelajaran mendongeng. Bentuk-bentuk variasi
tersebut antara lain adalah variasi dalam suara, Variasi dalam gerak anggota
badan, variasi dalam dalam posisi guru, mimik, kontak pandang, kesenyapan dan
pemusatan perhatian.
2.
Metode Lebah Berdengung
Metode lebah berdengung merupakan
metode mengajar yang digunakan dalam mengajarkan materi dongeng. Dalam pelaksanaannya
metode lebah berdengung adalah siswa diberi kebebasan dalam mendongeng dengan
teman-temannya, baik dengan teman satu bangku maupun dengan teman satu
kelompok. Selama proses mendongeng guru mengamati dan memberi motivasi pada
siswa untuk mendongeng bebas tanpa rasa takut kepada temannya.
Guru dituntut dapat sedekat mungkin
dengan siswa, sehingga tidak ditakuti oleh siswa, dalam pelaksanaannya bisa di
luar kelas maupun di dalam kelas, bila di dalam kelas menjadi gaduh dengan
suara-suara siswa mendongeng dengan bebasnya, teman yang diajak mendongeng
boleh menambah atau ikut mendongeng untuk membantu ingatan temannya yang sedang
mendongeng.
Prosedur metode lebah berdengung yang
harus dilakukan dalam pembelajaran adalah ;
Pertama, guru mendongeng dengan menggunakan alat bantu bisa berupa
gambar maupun boneka atau alat lain yang dapat menarik perhatian siswa.
Kedua, memberi penjelasan cara mendongeng yang benar dan runtut.
Keempat, pelaksanaan mendongeng bebas dengan teman, guru membimbing
dan memberi motivasi pada siswa.
Kelima, siswa disuruh menyebutkan isi dari dongeng yang telah
didongengkan oleh guru.
Menurut peneliti kelebihan dari metode ini adalah
menjadikan siswa lebih dapat memahami isi dongeng.
C.
Materi Penelitian
Berdasarkan kurikulum KTSP tahun 2006,
Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I (satu), maka peneliti mengangkat
materi :
Standar Kompetensi : 5. Memahami wacana lisan tentang deskripsi benda-benda di sekitar
dan dongeng.
Contoh Materi :
dengarkan dongeng ini dengan baik
monyet dan kura kura
monyet sangat kelaparan
monyet hendak mencari makanan
monyet melihat pohon pisang
pohon pisang itu di pulau seberang
monyet tidak dapat berenang
monyet mengajak kura kura
kura kura bersedia mengantar
monyet
monyet memanjat pohon pisang
monyet makan pisang sepuasnya
monyet melupakan kura kura
kura kura sangat kecewa
kura kura pergi meninggalkan monyet
monyet baru sadar
ia tidak bisa pulang
ia tidak bisa berenang
itulah akibatnya kalau serakah
dikutip dari buncil dengan pengubahan
D.
Kerangka Berfikir
Keberhasilan
pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar salah satunya ditunjang oleh
adanya pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik, dengan pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat
akan memberi pengaruh yang positif terhadap siswa yang peka akhirnya akan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan akan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
E.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan
kajian pustaka dan kerangka berfikir seperti tersebut di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan sementara (hipotesis) sebagai berikut :
“Bahwa penerapan
pendekatan komunikatif dan metode lebah berdengung terhadap pelajaran bahasa
Indonesia dapat meningkatkan penguasaan siswa pada materi menyebutkan isi
dongeng, siswa kelas I semester 2 SD Negeri 1 ., Kecamatan ., Kabupaten . tahun pelajaran 2009/2010”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar