Sabtu, 08 Juli 2017

Contoh Penelitian Dalam Tindakan kelas

Contoh Penelitian Dalam Tindakan kelas


Pusing Menyusun Administrasi Pembelajaran?
disini Solusinya 081222940294 (SMS / WA)



Salah satu indikator keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan adalah siswa telah mencapai nilai sesuai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan ketercapaian KKM tersebut pada tingkatan kelas yang lebih tinggi.
Dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain, Matematika merupakan mata pelajaran yang paling sulit. Banyak siswa yang merasakan kesulitan dalam mempelajari materi mata pelajaran Matematika. Meskipun alokasi waktu untuk mata pelajaran matematika menduduki urutan terbanyak sama dengan alokasi waktu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu lima jam pelajaran perminggu, namun kenyataannya nilai yang diperoleh para siswa banyak yang tidak sesuai  dengan harapan.
Kenyataan di kelas tempat peneliti mengajar, khususnya mata pelajaran matematika masih menjadi momok bagi sebagian besar siswa. Hal ini berdampak pada perolehan nilai rata-rata hasil ulangan harian yang rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Rendahnya hasil belajar tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian pertama dan kedua yang telah dilaksanakan oleh siswa Rata-rata nilai ulangan harian I hanya mencapai 53, sedangkan pada ulangan harian II rata-ratanya 55, rata- rata dari dua kali ulangan harian tersebut adalah 54.
Bukan hanya peneliti, semua guru sebagai agen pembelajaran pasti mempunyai harapan yang sama, yaitu siswa- siswinya memperoleh nilai yang tinggi, atau minimal sama dengan KKM. Sebab dengan memperoleh nilai yang tinggi, siswa akan naik kelas atau lulus ujian. Untuk mencapai harapan-harapan tersebut bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya sinergi yang seimbang dari berbagai komponen.
Peneliti merasakan adanya kesenjangan antara kondisi riil di kelas dengan harapan yang diinginkan. Kondisi riil yang terjadi kelas V SD Negeri …………… mata pelajaran matematika pada semester II dari dua kali ulangan harian hanya diperoleh nilai rata-rata 54.  Sedangkan harapan peneliti prestasi yang diperoleh siswa minimal mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Melihat adanya kesenjangan tersebut, peneliti sebagai agen pembelajaran tidak tinggal diam. Berbagai cara telah dilakukan untuk mencapai hasil yang maksimal, salah satunya dengan mencoba menggunakan alat peraga dalam pembelajaran dan melaksanakan penelitian tindakan kelas.
B. Identifikasi Masalah
Mengapa hasil belajar mata pelajaran matematika masih rendah? Mengapa hasil belajar matematika khususnya tentang aspek bangun ruang sangat rendah? Apakah karena materi tersebut terlalu sukar untuk tingkatan siswa sekolah dasar? Apakah alokasi waktu yang tersedia untuk aspek bangun ruang terlalu sedikit? Apakah dikarenakan tidak tepatnya penanaman konsep dasar tentang bangun ruang? Apakah karena minimalnya alat yang digunakan untuk pembelajaran aspek bangun ruang? Apakah dikarenakan belum optimalnya penggunaan alat peraga bangun ruang?
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar mata pelajaran matematika masih rendah. Tidak mungkin semua faktor penyebab rendahnya hasil belajar dapat diteliti dalam sati buah penelitian. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti hanya akan meneliti rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika bagi siswa kelas V SD Negeri 1 Kedungurang pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 20 siswa.
Dari sekian banyak alat peraga yang ada, peneliti hanya memanfaatkan alat peraga yang berkaitan dengan aspek bangun ruang. Lebih khusus lagi adalah alat peraga untuk menjelaskan materi tentang jaring-jaring kubus dan balok. Alat peraga yang digunakan adalah alat peraga yang mudah didapatkan dan murah harganya. Alat peraga yang dimaksud adalah barang bekas seperti kardus bekas bungkus pasta gigi, kardus bekas bungkus kapur tulis, dan kardus bekas lainnya yang berbentuk kubus dan balok.
Berdasarkan materi pelajaran dan alat peraga yang digunakan, maka penelitian ini diberi judul : “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Jaring-jaring Kubus dan Balok melalui Penggunaan Alat Peraga Barang Bekas bagi Siswa Kelas V SD Negeri ……………..pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah sebagaimana tersebut  diatas, maka dibuatlah rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: “Apakah melalui alat peraga barang bekas dapat meningkatkan hasil belajar Matematika jaring-jaring kubus dan balok bagi siswa kelas V SD Negeri …….. pada semester II tahun pelajaran 2010/2011?”
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika melalui penggunaan alat peraga
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatakan hasil belajar mata pelajaran Matematika jaring-jaring kubus dan balok melalui penggunaan alat peraga barang bekas bagi siswa kelas V SD Negeri ……… Unit Pendidikan Kecamatan …….. tahun pelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini mempunyai manfaat bagi pemangku kepentingan proses pembelajaran : siswa, guru, kepala sekolah, serta petugas perpustakaan sekolah.
1.  Manfaat bagi Siswa
Dengan memanfaatkan alat peraga barang bekas dalam pembelajaran Matematika jaring-jaring kubus dan balok, maka hasil belajar siswa  meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes akhir siklus I yang lebih tinggi dari hasil tes pada kondisi awal, dan nilai tes akhir siklus II dari pada nilai tes akhir siklus I.
Setelah mengetahui bahwa penggunaan alat peraga barang bekas dalam proses belajar matematika ternyata dapat meningkatkan hasil belajar, maka siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika.
2.  Manfaat bagi Guru
Penggunaan alat peraga akan menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih bermutu. Salah satu indikasi pembelajaran yang bermutu adalah terjadinya peningkatan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran  Matematika jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga barang bekas hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Keberhasilan ini akan membuat guru termotifasi untuk menggunakan alat peraga dalam mengelola kegiatan pembelajarannya di kelas.  Selain itu dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini pada gilirannya akan mencetak guru yang profesional
3. Manfaat bagi Kepala Sekolah
Dengan guru-guru yang senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa akan berpengaruh pada peningkatan prestasi sekolah. Peningkatan prestasi sekolah ini merupakan salah satu indikator keberhasilan Kepala Sekolah dalam membimbing guru dan sebagai  bukti keberhasilan dalam memimpin sekolahnya.
4. Manfaat bagi Petugas Perpustakaan Sekolah
Hasil penelitian ini juga dapat disimpan di perpustakaan sekolah untuk menambah koleksi buku bacaan. Paling tidak ada tiga manfaat apabila hasil penelitian ini disimpan di perpustakaan sekolah. Pertama, bagi guru yang membacanya akan memahami manfaat penggunaan alat peraga barang bekas dalam pembelajaaran Matematika. Kedua, guru yang  membaca hasil penelitian ini akan semakin yakin bahwa pemanfaatan alat peraga barang bekas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ketiga, laporan hasil penelitian ini juga dapat  dijadikan referensi bagi guru yang akan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Dengan tersedianya arsip Penelitian Tindakan Kelas di perpustakaan, maka petugas perpustakaan dapat membantu guru yang memerlukan bahan bacaan tentang PTK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar