MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA
Jasa (Penelitian Tindakan Kelas) Murah, Lengkap dan Profesional
Cuma 350ribu sampai-500ribu.
Hubungi Kami di 081222940294 (SMS/WA)
Arsyad.Maidar G. dkk 1986 Kesusastraan 1. Karunika Universitas Terbuka Jakarta.
– Lubis, A. Hamid Hasan. 1985. Membaca. FPBS IKIP : Medan
– Drs. Sarimpunan Ritonga, Menyimak, Berbicara, Membaca, Menulis, Apresiasi Karya Sastra.
– Tarigan, Hendri Guntur, 1984. Menyimak sebagai sesuatu keterampilan. Angkasa : Bandung. 1986. Pengajaran Kosa Kata. Angkasa : Bandung.
3
Jan
BAB I. MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA
Keterampilan berbahasa (language arts, language skills) dalam hal ini dibagi menjadi empat segi yaitu:
- Keterampilan menyimak (listening skills)
- Keterampilan berbicara (speaking skiils)
- Keterampilan membaca (reading skills)
- Keterampilan menulis (writing skills)
Setiap
keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan
lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam keterampilan berbahasa,
biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang terakhir mula-mula pada
masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah
itu kita membaca dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut diatas
pada dasarnya merupakan satu kesatuan dan catur tunggal.
Setiap
keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses berpikir
yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, semakin
terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan
pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan
praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti
melatih keterampilan berpikir.
Untuk
mendapat keterampilan yang lebih jelas, maka berikut ini akan dibahas
sepintas kilas hubungan antara keempat keterampilan itu.
- Menyimak dan Berbicara
Menyimak
dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung
merupakan komunikasi tatap muka atau face to face cominication. (Brooks,
1964:134).
Antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat ternyata dari hal-hal berikut ini:
1.
Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru
(imitasi), oleh karena itu model atau contoh yang disimak serta direkam
oleh sang anak sangat penting dalam penguasaan serta kecakapan
berbicara.
2.
Kata-kata yang akan dipakai serta kita pelajari biasanya ditentukan
oleh pengarang (stimuli) yang ditemui, misalnya: kehidupan desa,kota dan
kata-kata yang paling banyak memberi bantuan atau pelayanan dalam
penyampaian gagasan-gagasanya.
3.Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu meningkatkan kualitas berbicara seseorang.
4. Bunyi suara merupakan suatu faktor penting dalam peningkatan cara pemakaian kata-kata.
5.
Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga (visual aids) akan
menghasilkan penagkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak.
- Menyimak dan Membaca
Menyimak
dan membaca mempunyai persamaan, kedua-duanya bersifat reseprif,
bersifat menerima. Bedanya menyimak adalah menerima informasi dari
sumber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari sumber tertulis.
Dengan kata lain menyimak menerima informasi dari perkataan berbicara,
sedangkan membaca menerima informasi dari kegiatan menulis.
Keterampilan
menyimak juga merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang
dalam belajar membaca secara efektif. Penelitian para pakar atau para
ahli telah memperlihatkan beberapa hubungan antara membaca dengan
menyimak sebagai berikut:
a. Pengajaran
serta petunjuk-petunjuk dalam membaca disampaikan oleh sang guru
melalui bahasa lisan, dan kemampuan sang siswa untuk menyimak dengan
pemahaman.
b. Menyimak merupakan cara atau mode utama bagi pelajaran lisan (varbilized learning)
c. Para siswa membutuhkan bimbingan dalam belajar menyimak lebih efektif dan lebih teratur lagi agar hasil pengajaran itu baik.
d. Kosa
kata simak (listening vocabulary) yang sangat terbatas mempunyai kaitan
dengan kesukaran-kesukaran dalam belajar membaca secara baik.
e.
Pembeda-bedaan atau diskriminasi pendengaran yang jelek sering kali
dihubungkan dengan membaca yang tidak efektif dan mungkin merupakan
suatu faktor pendukung atau faktor tambahan dalam ketidakmampuan membaca
(poor reading)
Selagi
keterampilan-keterampilan menyimak dan membaca erat berhubungan, maka
peningkatan pada yang satu huruf pula menimbulkan peningkatan pada yang
lain, kedua-keduanya merupakan proses yang saling mengisi.
Selanjutnya seorang pakar lain mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
*.Baik
membaca maupun menyimak menuntut dari para siswa pemilikan suatu
kesiapan kecakapan. Hal ini mencakup kedewasaan mental, kosa kata
kemampuan mengikuti urutan ide-ide, dan minat terhadap bahasa
*.Baik dalam membaca maupun menyimak biasanya kata bukanlah merupakan kesatuan pemahaman terhadap frase,kalimat,dan paragraph.
* Membaca maupun menyimak dapat berlangsung dalam situasi-situasi individual atau social.
*
Untuk meningkatkan hasil yang hendak dicapai dalam membaca, maka
seyogianyalah setiap keterampilan menyimak diikuti oleh kegiatan membaca
yang sesuai dengan tujuan menyimak tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar