Selasa, 23 Mei 2017

Contoh Skripsi dengan menggunakan pendekatan jigsaw

Contoh Skripsi dengan menggunakan pendekatan jigsaw

 Jasa (Penelitian Tindakan Kelas) Murah, Lengkap dan Profesional


 Cuma 350ribu sampai-500ribu. 

Hubungi Kami di 081222940294 (SMS/WA)
 
 
 
Model pembelajaran jigsaw sering dipakai untuk tema penelitian skripsi karena metode ini dianggap mudah dan paling efektif untuk menunjang prestasi atau hasil belajar siswa. selain itu, pendekatan jigsaw juga dipandang efektif dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
Skripsi dengan pendekatan jigsaw biasanya merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Secara umum, prosedur pembelajaran dengan menggunakan pendekatan jigsaw adalah sebagai berikut:
  1. Membagi siswa dalam kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari lima sampai enam orang siswa;
  2. Memilih seorang siswa dari setiap kelompok sebagai pemimpin;
  3. Membagi materi pelajaran menjadi lima sampai enam bagian;
  4. Menugaskan setiap siswa untuk mempelajari satu bagian materi;
  5. Memberi waktu kepada siswa untuk mempelajari materi yang menjadi bagiannya;
  6. Membentuk kelompok-kelompok ahli, yang anggotanya adalah seorang siswa dari masing-masing kelompok asal. mereka bergabung menjadi satu kelompok (ahli) untuk mempelajari satu bagian materi yang sama. Guru memberikan waktu pada masing-masing kelompok ahli untuk mendiskusikan poin-poin penting dari sub bahasan materi bagian mereka sebagai pedoman presentasi yang akan mereka lakukan di kelompok asal;
  7. Meminta masing-masing siswa untuk kembali ke kelompok asal mereka;
  8. Meminta masing-masing siswa untuk mempresentasikan materi bagiannya di kelompok asal. Guru mendorong anggota kelompok yang lain untuk mengajukan pertanyaan yang bertujuan untuk klarifikasi;
  9. Guru mengobservasi proses diskusi dari satu elompok ke kelompok yang lain. Jika kelompok mengalami hambatan (misalnya ada yang mendominasi atau melakukan misbehavior) guru melakukan intervensi;
  10. Di akhir sessi, guru memberikan kuis yang berkaitan dengan materi sehingga siswa dengan segera dapat menyadari bahwa apa yang mereka lakukan bukanlah aktivitas yang sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar